Resume Jurnal Fisioterapi. | astarfisio.blogspot.co.id. Disini aku mau share mengenai apasih fisioterapi itu? Gimana sih cara fisioterapi melakukan penanganan untuk pasien? Kondisi yang seperti apa yang biasa ditangani oleh fisioterapi? Prospek kerja bagaimana? Pelajaran dan pembelajaranya bagaimana (di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, karena saya mahasiswi UNISA)? Adakah subtansi spesialisasi fisioterapi?
First in first, aku akan jelasin mengenai definisi fisioterapi. Buat fisioterapis diluar sana pasti sudah mengerti dan paham diluar kepala (hehe) mengenai pengertiannya, but I wanna tell you. Definisi ini aku ambil dari sumber KEPMENKES 1363.
Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu maupun kelompok yang berfokus dalam mengembangkan, memelihara, serta memulihkan gerak dan fungsi tubuh manusia sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan manual, peningkatan gerak, maupun alat elektroterapeutik, fisik dan mekanis, pelatihan fungsi dan komunikasi.
Bentuk penanganan fisioterapi dapat berupa promosi, preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitative (pemulihan).
Falsafah/paradigma fisioterapi adalah bahwasanya fisioterapi memandang kesehatan gerak dan fungsi tubuh manusia adalah Hak Asasi Manusia. Sebagai fisioterapi kita mempunyai otonomi sendiri, yang artinya dapat menangani pasien secara mandiri maupun berkelompok dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
Fisioterapi dibagi menjadi beberapa spesialisasi, antara lain adalah :
1. Fisioterapi Neuromuscular, yakni khusus menangani kasus yang berhubungan dengan saraf dan otot. Contoh kasusnya seperti : Stroke, Bell’s Palsy, Spinal Cord Injury (cedera tulang belakang), TBI (cedera kepala), Parkinson, Hernia Nukleus Pulposus, Impigement (penekanan saraf), Vertigo, Carpal Tunel Syndrome dan masih banyak lagi.
2. Fisioterapi Muculoskeletal, yakni kusus menangani kasus yang berhubungan dengan otot, tulang, tendon, sendi, fascia, ligament. Contoh kasusnya seperti : Frozen Shoulder (bahu beku), Dislokasi, Low Back Pain, Myofascial Syndrome, Fasitis Plantaris, Osteoarthritis, dan lain-lain.
3. Fisioterapi Pediatri, nah ini adalah penanganan khusus untuk bayi, dan anak-anak. Contoh kasusnya seperti : Cerebral Palsy, Down Syndrome, Brachial Palsy, Autis, ADHD, Torticolis, dan masih banyak lagi. Tentunya kondisi yang berhubungan dengan si kecil.
4. Fisioterapi Kesehatan Wanita, ini biasanya berfokus pada ibu hamil dan wanita. Contoh kasusnya seperti : melakukan senam hamil, dan nifas. Serta latihan yang bermanfaat untuk menjaga kebugaran dan kesehatan ibu dan janin.
5. Fisioterapi K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja), pada spesialisasi ini biasanya fisioterapis menjadi konsultan pada perusahaan atau instansi tertentu untuk menganalisa postur tubuh, posisi kerja (ergonomic), durasi kerja, posisi peralatan kerja, waktu istirahat dan sebagainya. Di Indonesia sudah ada beberapa perusahaan besar yang membutuhkan fisioterapi untuk menganalisa pegawainya, dan hal tersebut sangatlah berdampak pada income/outcome perusahaan. Untuk itu Fisioterapis sangat berpengaruh didalamnya.
6. Fisioterapi Geriatri dan Wellness, ini adalah spesialisasi kusus pada Lansia dan menjaga kebugaran.
7. Fisioterapi Kardiopulmonal/Kardiovasculer, yakni berfokus pada kasus yang berhubungan dengan paru-paru dan jantung. Contoh kasusnya seperti : Asma, Batuk, Bronkhitis, Pneumonia, TBC, PPOK, Artheroskelrosis, Gagal Jantung, dan lain sebagainya.
Kemudian fisioterapis juga dapat bergerak dibidang kegawatdaruratan, seperti pada saat terjadi bencana.
Then, bagaiamana sih kita melakukan penanganan terhadap pasien?
Tentunya disetiap tindakan hal yang pertama kali dilakukan adalah Assesment Fisioterapi. Yang terdiri dari : Anamnesis, Diagnosa, Perencanaan Intervensi, Intervensi, Evaluasi dan Reevaluasi. Assessment pada masing-masing kasus tentunya berbeda dan disesuaikan dengan SOP dan Evidence Based Physiotherapy
Di Universitas ‘Aisyiyah sendiri, jurusan S1 Fisioterapi menggunakan sistem Blok dalam pembelajaran yang berbasis Student Center Learning. Materi kuliah terdiri dari Teori, Tutorial kasus, Skillab, Praktikum, serta Ujian Modul. Untuk teori tentunya mahasiswa harus paham betul mengenai anatomi, etiologi, symptom, patologi, patofisiologi, biomolekuler, berbagai macam mekanisme seperti nyeri, kerja otot, kerja otak dll. Serta wajib mampu melakukan manual terapi maupun electrophysical agent.
Prospek kedepan fisioterapi sangatlah bagus. Karena sepanjang kehidupan kita saat beraktifitas pasti berhubungan dengan gerak dan fungsi. Dari bayi sampai orang tua (lansia) bisa dilakukan penanganan fisioterapi sesuai kondisi yang dialami, jadi fisioterapis dapat berperan penting dalam daur kehidupan manusia dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Before I close this section, biasanya nih bagi orang awam yang belum tau tentang fisioterapi, mereka akan menyebut kita sebagai “tukang pijet”. Hehee.
BEDA lo yaaaaa…. Maaf, mungkin Karna tukang pijet itu dia tidak menempuh pendidikan dan hanya mengandalkan feeling dan skill (biasanya sih keturunan), kadang memang tepat, tapi tidak mengetahui mekanisme kerja tubuh yang sebenarnya. Ya meskipun saya sendiri terkadang kalau lagi capek manggil jasa tukang pijet. So saling support aja sih. Hanya sebatas memberikan pembeda saja. Sedangkan kita sebagai fisioterapis tentunya melakukan tindakan sesuai dengan Evidence Base (Dasar) dari sumber yang ilmiah, serta sesuai dengan SOP. Tantanganya adalah kita harus buktikan dengan profesional dan penuh tanggung jawab dalam penanganan pasien supaya citra dan mutu fisioterapi tetap menjadi yang terbaik.
0 Komentar untuk "About Fisioterapi"