Exercise, especially combined stretching and strengthening exercise, reduces myofascial pain: a systematic review

Resume Jurnal Fisioterapi. | astarfisio.blogspot.co.id. | Myofascial pain adalah kondisi nyeri pada jaringan fasia otot tertentu dan dapat menjalar (reffered pain) yang biasanya diakibatkan oleh posisi tubuh yang tidak ergonomic saat melakukan pekerjaan maupun beraktifitas. Ciri cici dari kondisi ini adalah adanya titik nyeri yang disebut trigger point. 

 

Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui apakah latihan dapat mengurangi nyeri pada myofascial dan meningkatkan kemampuan fungsional dari berbagai studi sistematik yang sudah dilakukan. Desain penelitian ini adalah sistemik review dengan metode quasi randomed controlled trial. Partisipan adalah penderita myofascial pain. Intervensi yang diberikan adalah latihan saja dengan minimal intervensi yang lain, dan latihan dengan diberikan kombinasi streaching dan strengthening. Delapan studi penelitian dengan partisipan sebanyak 255 orang. Dari 6 studi yang dilakukan terlihat efek yang signifikan pada latihan yang dikombinasikan dengan minimal atau tidak ada tambahan intervensi yang lain (latihan saja) dapat menurunkan nyeri dalam jangka pendek. Sedangkan pada dua studi yang lain menunjukan efek yang tidak significant ketika latihan dikombinasikan dengan intervensi yang lain, seperti menggunakan electrotherapy pada tingkat nyeri dalam jangka pendek.

Studi individual melaporkan bahwa tidak ada efek significant dari latihan yang dikombinasikan dengan minimal intervensi yang lain pada keadaan disabilitas dalam jangka pendek. Analisa sensitivity menyatakan bahwa kombinasi streaching dan strengthening mempunyai efek yang lebih baik pada keadaan nyeri. Dari beberapa evidence yang telah dilakukan terdapat kesimpulan bahwa latihan mempunyai sedikit sampai banyak efek positif dalam mengurangi intensitas nyeri jangka pendek pada kondisi myofascial pain. Namun jika dikombinasikan dengan stretching dan strengthening akan mempunyai efek yang lebih baik. Hal ini bias berubah seiring dengan penelitian yang akan datang.

Berikut ini adalah letak trigger point yang sering terjadi keluhan :

Juliano Bergamaschine Mata Diz a

[7TD$DIF], Joa˜o Rodolfo Lauton Miranda de Souza a,

Amanda Aparecida Oliveira Leopoldino a,b, Vinı´cius Cunha Oliveira c

Jurnal Tahun 2017